pertama kulihat sebuah senyuman
terpancar mengerang dipalung hati
merambat hingga aku terpuruk sendiri
melamun tanpa sadar dimalam hari
itu semua karena wajah mu
kerinduan mulai memuncak saat kita tak berjumpa lagi
rasa gundah gulana mulai menyerang pikiranku
ku coba untuk memanggilmu
lewat malam dan angin yang datang
tapi sia sia saja kau tak seperti yang ku rasakan
andai saja kau tahu
betapa aku sangan mencintaimu
kini kegalauan hati mulai menyiksa diri
hanya doa dan harapan yang kubisa
jika memang kau ditakdirkan untukku
kan kujaga cinta dan kehormatanmu